OceanKita saat ini menawarkan pendekatan yang komprehensif terhadap masalah ini, termasuk solusi pengumpulan sampah (peralatan dan layanan), program kesadaran dan pelatihan untuk berbagai jenis khalayak, solusi pemanfaatan (termasuk daur ulang dan upcycle) limbah plastik yang tidak memiliki nilai jual, layanan konsultasi, serta program penelitian dan inovasi.

Sebagai perusahaan sosial, Sustenea / OceanKita menghadapi tantangan limbah plastik di laut dengan pendekatan yang berfokus pada lingkungan, namun tidak mengabaikan aspek sosial. OceanKita bekerja untuk dan bersama masyarakat yang tinggal di pesisir pantai atau di tepi sungai, demi kebaikan bersama, sebab mikro dan nano plastik saat ini telah mencemari siklus air, rantai makanan hewani dan tumbuhan, serta ditemukan di sebagian besar organ tubuh kita, termasuk otak.

OceanKita merupakan:

• salah satu pemenang panggilan proyek program Science & Impact sesi September 2020, Charity Fund BNP Paribas-Citi IDX30 2023, dan ‘Indo-Pacific Plastic Innovation Network 2024’ (CSIRO)
• finalis dalam panggilan proyek ‘EPPIC Vietnam 2020’ (UNDP), ‘Plastic Waste to Value Southeast Asia Challenge 2022’ (Uplink), ‘Catalyst Changemarkers Ecosystem 3.0 2024’ (CCLab & Goto Impact Foundation), dan ‘Korea-ASEAN Business Model Competition for SDGs 2024’

OceanKita telah dipilih oleh:

• Archipelagic and Island States Forum (AIS) sebagai salah satu dari 33 “Blue Business Startups” dalam delegasi Indonesia di forum Bali 2023
• “Road to G20 – Beating Plastic Pollution from Source to Sea”, Bali 2022

OceanKita menawarkan peralatan unggulan untuk pembersihan pencemaran jaring ikan dari perusahaan Vendée, Thomsea, yang diidentifikasi oleh sebuah studi yang dikoordinasikan oleh UNEP sebagai peralatan pengumpulan sampah yang paling efektif untuk perairan pesisir di negara-negara berkembang. Sustenea memiliki lisensi eksklusif untuk produksi dan distribusi di Asia-Pasifik.