13 Mei 2020 | 14.00 | Zoom webinar
Gratis | Reservasi: Zoom
Sejak penelitian A.R. Wallace pada tahun 1869, keanekaragaman hayati Indonesia banyak dilirik oleh para ahli biogeografi. Posisi geografis dan iklim Indonesia yang khas adalah penyebabnya. Akan tetapi, ada satu dimensi lain yang telah lama diabaikan, yaitu geologi. Pertama-tama, saya akan memaparkan bagaimana aktivitas tektonik yang begitu hebat di Indonesia – yang tertangkap dalam berbagai zona subduksi – secara terus-menerus membentuk kembali bentang alam Indonesia melalui gerakan-gerakan epirogenetik. Setelah itu, saya akan berbicara mengenai berbagai konsekuensi dari perubahan-perubahan fisiografis tersebut terhadap biosfer, yang menstimulus spesiasi mamalia darat (salah satu contohnya yang paling ikonik adalah Homo Erectus) atau bahkan spesiasi terumbu karang.
Profil pembicara:
Laurent Husson adalah seorang geolog. Setelah mempertahankan disertasinya pada tahun 2001 di Ecole Normale Supérieur de Lyon, ia pernah bekerja sebagai peneliti di IRD di Lima, di Collège de France di Paris, dan di MIT di Boston, sebelum akhirnya bergabung dengan CNRS pada tahun 2006. Semakin hari kerja-kerja risetnya semakin condong pada pendekatan global proses geomorfologis, mulai dari geologi, biosfer sampai iklim. Di Indonesia, sejak beberapa tahun lamanya Laurent bekerja bersama LIPI di Bandung dan baru-baru ini kontrak kerjasama tersebut telah diperbaharui.
Jika Anda melewati salah satu seminar dari seri Hommes, Territoires,Sociétés, Anda dapat menontonnya di Kanal Youtube kami.