Institut Prancis di Indonesia (IFI) – Kedutaan Besar Prancis di Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Badan Riset Inovasi Republik Indonesia (Kemristek/BRIN) menggelar Kongres Kerja Sama Indonesia-Prancis (Joint Working Group) dan Kompetisi MT180 diadakan di kampus Universitas Hasanuddin, Makassar, pada 30 Oktober sampai dengan 1 November 2019.
Acara dibuka oleh Menteri Ristek/BRIN Republik Indonesia Bapak Bambang Brodjonegoro, Duta Besar Prancis untuk Indonesia Bapak Olivier Chambard serta Rektor Universitas Hasanuddin Makassar Ibu Dwia Aries Tina Pulubuhu serta dihadiri oleh 182 perwakilan universitas Prancis dan Indonesia serta peneliti muda dari kedua negara.
Gubernur Sulawesi Selatan, Bapak Nurdin Abdullah berkesempatan menerima kedatangan delegasi Indonesia dan Prancis di Makassar melalui acara makan malam di Rumah Jabatan Gubernur sehari sebelum acara berlangsung.
Rangkaian acara terdiri dari kuliah umum, penampilan teater sains “Binôme” dari kelompok seniman Prancis Les sens des mots dan lokakarya dengan 7 tematik: ketahanan pangan dan pertanian, kesehatan dan kedokteran; teknik dan energi (energi alternatif dan terbaharukan); teknologi informatika dan komunikasi; ilmu sosial dan humaniora (hukum, politik, pariwisata, ekonomi); ekologi, manajemen lingkungan dan ilmu maritim serta kelautan; konsorsium manajemen energi Indonesia – Prancis (FICEM).
Turut terselenggara final kompetisi Disertasiku dalam 3 Menit (MT180) di mana para kandidat mempresentasikan hasil riset S3 mereka dalam waktu tiga menit menggunakan bahasa Prancis di hadapan panel juri yang terdiri dari Konselor Kerja Sama Kedubes Prancis Stephane Dovert, Direktur IFI Surabaya Benoit Bavouset, Pengajar Sastra Prancis Unhas Mardi Armin, Wakil Kepala Pemberdayaan Manusia Ristek/BRIN Adhi Putranto dan Kepala Riset Internasional Universitas Poitiers Jean-Marie Pincemin.
Keluar sebagai pemenang MT180 tahun ini, Mahdi Mubarok, mahasiswa pasca doktoral Universitas Lorraine, Prancis, dengan riset berjudul “Valorization of European Beech through Development of Innovative and Environmentally Friendly Chemical Modification Treatment” yang bertujuan meningkatkan stabilitas dimensi dan daya tahan kayu melalui teknik ramah lingkungan yang telah diterapkan di Eropa.
Selain menjadi ajang temu para aktor di bidang pendidikan tinggi dan riset, Kongres Kerja Sama Indonesia–Prancis yang ke–11 ini juga menjadi jembatan untuk memperkokoh kerja sama bilateral antara Indonesia dan Prancis yang memasuki tahun ke-70 di tahun 2020 mendatang.
Selama berlangsungnya Kongres Kerja Sama ini para peserta membangun jejaring kerja sama baru terutama terkait kesepakatan antar universitas dalam bentuk diploma ganda, mobilitas dosen dan mahasiswa, proyek pendanaan riset dan transfer teknologi yang akan menjadi agenda baru untuk Kongres Kerja Sama edisi ke-12.
Pemerintah Prancis melalui IFI berkomitmen pada pengembangan pendidikan tinggi, riset dan teknologi di Indonesia melalui berbagai bentuk kerja sama dengan Kementerian Riset/BRIN dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia serta institusi pendidikan tinggi dan lembaga penelitian kedua negara.
Sampai bertemu di perayaan 70 tahun kerja sama Indonesia – Prancis tahun depan!