Institut français d’Indonésie, bekerja sama dengan Cité internationale des arts, meluncurkan program empat residensi bagi seniman Indonesia dan Timor Leste untuk melakukan residensi selama tiga bulan di Paris pada 2025. Dua dari residensi ini akan digabungkan, dan juga akan memungkinkan dua seniman Prancis untuk melakukan residensi di Yogyakarta dan Dili pada tahun 2025. Tujuan dari residensi ini adalah untuk mendorong mobilitas artistik dan memperluas jaringan profesional di tiga negara. Pemenang dari Indonesia dan Timor Leste dipilih dari 94 pendaftar oleh komite gabungan yang terdiri dari perwakilan Cité, IFI, Fundação Oriente (untuk Timor Leste) dan para ahli dari Indonesia. Mereka akan menerima tunjangan bulanan, sebuah apartemen studio di distrik Marais, Paris, dan biaya perjalanan, asuransi, dan visa akan ditanggung oleh dana hibah Campus France. Program residensi akan berlangsung di Paris pada 3 Januari hingga 27 Maret 2025.
Pemenang tahun 2025 Residensi KOTA
IFI x Cité: untuk dua seniman Indonesia – multidisiplin
Nuril Basri, penulis, sedang mengerjakan sekuel dari novelnya yang berjudul Le rat d’égout, yang diterbitkan di Prancis tahun lalu. Pemenang Grand Prix du Roman Gay di Prancis pada tahun 2023 ini akan mengangkat tema-tema yang berkaitan dengan identitas queer dan perjuangan kelas di Indonesia. Residensi ini akan memungkinkannya untuk melanjutkan proyek tulisannya di Paris, mempromosikan bukunya, dan bertemu dengan penerbit Prancis untuk pertama kalinya.
Ika Yuliana, seniman, kurator dan kritikus seni, berafiliasi dengan Jatiwangi Art Factory (JaF). Di Paris, Ika akan mengembangkan proyek Antropologi Kegagalan, yang mengeksplorasi isu-isu keadilan sosial dan lingkungan serta gentrifikasi melalui berbagai media, termasuk video, fotografi, patung dan pertunjukan.
Dito Yuwono, seniman visual dan kurator, direktur Cemeti – Institut Seni dan Masyarakat di Yogyakarta. Ia memproduksi video, foto, dan instalasi audiovisual yang mempertanyakan ingatan kolektif, sejarah pribadi, dan hubungan antara ruang, politik, dan sejarah.
Panggilan untuk aplikasi dari seniman Prancis akan dipublikasikan pada tahun 2025.