Melakukan kesalahan baik dalam pengucapan maupun penulisan merupakan hal yang biasa dilakukan oleh para pemelajar bahasa asing. Terlebih jika bahasa asing yang dipelajari merupakan bahasa yang berasal dari rumpun yang berbeda dari bahasa ibu sehingga banyak penyesuaian yang harus dilakukan.
Berikut merupakan beberapa kesalahan yang umum dilakukan oleh orang Indonesia yang sedang belajar bahasa Prancis:
- Tidak memperhatikan penyesuaian gender
Berbeda dengan bahasa Indonesia, nomina dalam bahasa Prancis dibagi ke dalam dua jenis: feminin dan maskulin serta dapat berbentuk tunggal dan jamak. Perbedaan ini sering kali membuat penutur bahasa Indonesia yang sedang belajar bahasa Prancis melakukan kesalahan, terutama dalam hal penulisan. Sebagai contoh:
Dalam bahasa Indonesia, anak dari paman atau bibi, baik perempuan maupun laki-laki, disebut sebagai sepupu. Sedangkan dalam bahasa Prancis, sepupu laki-laki dan perempuan memiliki sebutan yang berbeda: le cousin untuk sepupu lelaki dan la cousine untuk sepupu perempuan. Dengan demikian, kata sifat yang digunakan untuk melengkapi tiap nomina pun perlu disesuaikan menurut gender (feminin atau maskulin) dan bentuk nomina (tunggal atau jamak):
J’ai appelé mon beau cousin hier
Je suis allée avec mes belles cousines
- Menggunakan kata kerja être alih-alih avoir
Kesalahan lain yang umum dilakukan pemelajar bahasa Prancis adalah menggunakan kata kerja être ketika menyatakan usia atau mendeskripsikan keadaan diri. Hal ini kerap dilakukan karena dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, verba “adalah” atau “is” lazim digunakan untuk mendeskripsikan hal-hal yang berkaitan dengan usia dan keadaan. Sebagai contoh:
Bahasa Indonesia: Usianya (adalah) 20 tahun
Bahasa Inggris : He is 20 years old
Bahasa Prancis : Il a 20 ans (kata kerja avoir)
- Konjugasi
Kalau dipikir-pikir, siapa sih yang tidak pernah melakukan kesalahan konjugasi ketika belajar bahasa Prancis? Kesalahan ini memang cukup umum terjadi karena kata kerja bahasa Prancis memiliki lebih banyak bentuk konjugasi dibanding bahasa Indonesia dan bahkan bahasa Inggris. Dalam bahasa Prancis, kata kerja tak hanya disesuaikan (accorder) dengan kala dan waktu, tetapi juga dengan subjek. Misalnya:
Dalam bahasa Prancis:
J’aime
Tu aimes
Nous aimons
Dalam bahasa Inggris:
I love
You love
We love
Dalam bahasa Indonesia:
Saya/aku suka
Kamu suka
Kita suka
Nah, bisa dilihat bahwa kata kerja bahasa Prancis memiliki lebih banyak variasi dibanding dengan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Jadi, kalau kamu sering merasa kesulitan memilih bentuk konjugasi yang tepat, jangan khawatir! Kamu tidak sendirian, kok. 😁
- Melafalkan semua huruf dalam sebuah kata
Salah satu aturan dasar yang perlu kamu ketahui mengenai pelafalan dalam bahasa Prancis adalah bahwa tidak semua huruf dalam kata bahasa Prancis harus dilafalkan. Bahasa Prancis, sebagai bahasa asing, tentunya memiliki peraturan yang cukup asing bagi kita. Misalnya:
- Huruf h adalah huruf mati sehingga tidak diucapkan
- Akhiran kata sering kali tidak diucapkan. Sebagai contoh: “Manger” dan “Petit”.
Meskipun begitu, ada beberapa pengecualian yang mengharuskan akhiran kata bahasa Prancis untuk diucapkan. Contohnya: “Bonsoir” dan “Créatif”.
Jadi, bisa dibayangkan ya perbedaan pelafalan “Hahaha” antara bahasa Indonesia dan bahasa Prancis.
Belajar bahasa asing tentunya tak akan semulus yang kita harapkan karena kesalahan adalah hal yang normal dilakukan, terlebih oleh para pemula. Hal terbaik yang bisa kamu lakukan adalah dengan menjadi waspada dan berupaya meminimalisasir potensi melakukan kesalahan sehingga kamu bisa lebih lancar meningkatkan bahasa Prancismu!
Dengan membaca artikel ini pun, kamu sudah meningkatkan kewaspadaan kamu dalam berbahasa Prancis. Nah, untuk memaksimalkan upaya kamu untuk menghindari melakukan kesalahan-kesalahan tersebut, kamu bisa belajar bersama IFI! Cek informasi lebih lanjutnya di halaman ini.
Semangat belajarnya!