Sebagai bagian dari diplomasi feminis pemerintah Prancis, IFI sangat aktif menyelenggarakan acara terkait kesetaraan gender, mempromosikan peran perempuan dalam masyarakat dan ekonomi, mempromosikan hak-hak perempuan, atau melawan kekerasan terhadap perempuan.
Sejak 2016, setiap tahunnya, IFI turut serta dalam kegiatan aktivisme 16 hari melawan kekerasan terhadap perempuan, bersama UN Women, dari 25 November hingga 10 Desember.
Pada tahun 2022, kampanye ini hadir dengan tema global “Unite and take action” untuk menguji undang-undang tentang kekerasan seksual, yang diadopsi oleh DPR RI pada bulan April 2022. Tiga peristiwa besar menyemarakkan kampanye tersebut.
Pertama, pada Jumat 25 November 2022, IFI mengadakan lokakarya menulis puisi secara daring. Lokakarya ini dibawakan oleh penulis Hilmi Faiq (Kompas Institute) dan diikuti oleh 30 orang peserta di mana mereka mengekspresikan diri dan mengambil tindakan dalam melawan kekerasan seksual. Lima puisi terbaik dipajang di dinding IFI pada bulan Desember.
Selanjutnya, pada hari Kamis, 1 Desember, diadakan webinar bertajuk Unite and take action: Implementasi UU TPKS. Hadir dalam webinar ini, berbagai narasumber yang memberikan gambaran yang beragam tentang isu-isu seputar undang-undang baru ini dan penerapannya. Terkait hal itu, Ali Khasan, Asisten Deputi Perlindungan Hak Perempuan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mengkontekstualisasikan kembali pentingnya hukum dalam melindungi korban, dan tujuan pengarusutamaan pelatihan bagi semua aktor yang merawat korban kekerasan seksual. Veriyanto Sitohang, Komisioner Partisipasi Masyarakat Komnas Perempuan, memaparkan perlunya pendekatan yang berpusat pada korban dalam kekerasan seksual. Dian Novita (Divisi Perubahan Hukum) LBH Apik mengajukan beberapa pertanyaan seputar penegakan hukum, dan integritas aparat yang menangani kasus kekerasan seksual. Terakhir, Anna Matteoli, direktur CIDFF Bas-Rhin (67), membawa perspektif Prancis tentang penanganan kekerasan seksual di Prancis, instrumen hukum yang diberlakukan, organisasi yang mendukung korban, serta masalah yang terus berlanjut, seperti sebagai stigmatisasi korban.
Acara puncak kampanye digelar dalam rangka penutupan 16 hari aktivisme, pada Sabtu 10 Desember 2022, di M Bloc Space.
Stand up comedy, yang diselenggarakan oleh UN Women dan UNFPA, dengan IFI berlangsung sukses. Sakdiyah Ma’ruf, komika feminis ternama di Indonesia, memperkenalkan masing-masing dari 6 komika di atas panggung. Menjelang konser, kumpulan aktivis, Jakarta Feminist, mempresentasikan cara-cara menanggapi kekerasan seksual sebagai orang yang melihat kejadian tersebut. Konser yang diselenggarakan oleh IFI, WHO dan UNDP ini berakhir dengan sukses berkat tiga penampilan yang silih berganti, yaitu Yacko, The Dare, dan Rara Sekar. Semua artis mampu menyampaikan pesan melawan kekerasan seksual selama mereka tampil di atas panggung.
Sejak tahun 2021, IFI, bersama negara-negara anggota dan pengamat ASEAN, mengadakan kursus pelatihan singkat yang diselenggarakan oleh National Institute of Public Service (INSP), dengan tema kepemimpinan perempuan “Women and Leadership for ASEAN countries”. Pelatihan ini ditujukan untuk perempuan dalam posisi manajemen di sektor swasta, publik atau masyarakat sipil. Tujuannya adalah untuk memberi mereka kunci untuk maju dalam karir mereka sebagai seorang pemimpin. 7 peserta Indonesia pada tahun 2021 dan 12 peserta pada tahun 2022 mendapatkan manfaat dari pelatihan ini secara gratis. Seorang peserta dari Timor Leste juga dipilih untuk setiap edisi.
Dalam rangka Hari Perempuan Internasional, IFI mengadakan wawancara dengan dua aktivis dan peneliti muda, Gracia Paramitha dan Gustika Jusuf-Hatta, yang dipandu oleh Konselor Kerja Sama, Bapak Stéphane Dovert. Wawancara ini bertujuan untuk mengusulkan refleksi tentang peran dan tempat perempuan dalam sektor hubungan internasional. Selengkapnya dapat di saksikan di kanal youtube IFI.
Dalam rangka Hari Perempuan Internasional 2023, IFI menyelenggarakan talkshow tentang ketidaksetaraan dunia kerja, baik di Prancis dan Indonesia. Berikut lima perempuan dari latar belakang yang beragam dan saling melengkapi, merupakan pembicara yang luar biasa :
Kisah-kisah inspiratif yang mereka bawakan memberikan visibilitas pada diplomasi feminis Prancis di Indonesia dan memperkuat jaringan mitra dalam isu gender. Malam itu diakhiri dengan cocktail, dimana para hadirin dan pembicara berkesempatan untuk melanjutkan diskusi.
IFI secara finansial mendukung organisasi masyarakat sipil.
Sebagai contoh, IFI berkomitmen mendukung Never Okay Project dalam membuat laporan tentang pelecehan seksual di tempat kerja dan meluncurkan manual prosedur untuk memerangi pelecehan seksual bagi perusahaan, bekerja sama dengan ILO.
Asosiasi LP4Y Indonesia mengelola 2 pusat tempat perempuan muda mengikuti pelatihan untuk memfasilitasi integrasi mereka ke dunia profesional dan mendukung proyek usaha mikro mereka, serta pusat prasekolah untuk anak-anak dari lingkungan yang kurang beruntung, seringkali dengan ibu yang masih remaja. Dengan bekerja bersama mereka, IFI mempromosikan kemandirian ekonomi perempuan, melalui akses ke pekerjaan yang layak.
IFI juga mendukung LBH APIK sejak tahun 2021 untuk pelaksanaan aksi bertema kekerasan terhadap perempuan.
Pada Agustus 2022, asosiasi Jakarta Feminist mengadakan acara peluncuran platform Feminist Hub dan kamus feminis di Auditorium IFI, Jakarta. Kegiatan ini merupakan kesempatan untuk mempromosikan komitmen IFI terhadap kesetaraan gender, khususnya dengan menghadirkan berbagai aksi yang dilakukan terkait hal ini.
Pada tahun 2021, Forum Kesetaraan Generasi, puncak perjuangan selama puluhan tahun untuk kesetaraan gender, diadakan di Paris, di bawah naungan UN Women dan seluruh komunitas internasional. Forum ini adalah titik tertinggi dalam mendukung kesetaraan, menyatukan pemerintah, masyarakat sipil, sektor swasta, pengusaha, serikat pekerja, seniman, akademisi, dll.
Menjelang acara besar diplomasi feminis ini, IFI, bekerja sama dengan UN Women, mengadakan berbagai webinar untuk memobilisasi aktor kelembagaan dan asosiatif di Indonesia dengan tema yang berkaitan dengan forum ini. Webinar-webinar tersebut adalah “Tantangan Kesetaraan Gender” (300 mahasiswa berpartisipasi pada webinar ini), “Wanita dan lingkungan: mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan”, “Hak seksual dan reproduksi”, “Wanita dan Teknologi”, dan “Wanita dan keadilan ekonomi ” – yang dibarengi dengan pemutaran film dan diskusi seputar film “Marlina, si pembunuh dalam empat babak”.
© 2020 All Right Reserved
INSTITUT FRANÇAIS INDONÉSIE – IFI
Jalan M.H. Thamrin No. 20 Jakarta Pusat 10350
+6221 23 55 79 00
info@ifi-id.com
Jalan M.H. Thamrin No. 20 Jakarta Pusat 10350
+6221 23 55 79 00
info@ifi-id.com
© 2020 All Right Reserved
INSTITUT FRANÇAIS D’INDONÉSIE – IFI
Cookie | Duration | Description |
---|---|---|
cookielawinfo-checkbox-analytics | 11 months | This cookie is set by GDPR Cookie Consent plugin. The cookie is used to store the user consent for the cookies in the category "Analytics". |
cookielawinfo-checkbox-functional | 11 months | The cookie is set by GDPR cookie consent to record the user consent for the cookies in the category "Functional". |
cookielawinfo-checkbox-necessary | 11 months | This cookie is set by GDPR Cookie Consent plugin. The cookies is used to store the user consent for the cookies in the category "Necessary". |
cookielawinfo-checkbox-others | 11 months | This cookie is set by GDPR Cookie Consent plugin. The cookie is used to store the user consent for the cookies in the category "Other. |
cookielawinfo-checkbox-performance | 11 months | This cookie is set by GDPR Cookie Consent plugin. The cookie is used to store the user consent for the cookies in the category "Performance". |
viewed_cookie_policy | 11 months | The cookie is set by the GDPR Cookie Consent plugin and is used to store whether or not user has consented to the use of cookies. It does not store any personal data. |