Zoom
Registrasi: https://bit.ly/IFIreservasi
Saat ini sulit sekali bagi kita untuk mengetahui “siapa” orang terdekat kita dan yang bukan, sebab dampak gabungan dari epidemi dan teknologi “yang menisbikan jarak” telah mengaburkan jejaknya. Jarak tidak lagi seperti yang kita definisikan dahulu. Kini, yang jauh menjadi sangat dekat dan yang terdekat menjadi jauh.
Kemarin-kemarin saya masih bisa melebarkan lingkaran keluarga saya dengan lingkaran teman-teman saya, lingkaran tetangga dengan lingkaran sejawat-sejawat saya, dengan menggunakan logika “dari yang terdekat” baik dari segi aspek maupun ruang.
Internet dan perasaan bahwa kita adalah bagian dari sebuah “kampung” dunia membuat saya sadar bahwa saya memiliki kegemaran yang sama akan film Korea atau perangko dengan seorang yang tinggal nun jauh di Afrika Selatan yang saya tidak saya kenal sama sekali sebelumnya.
Sebuah rumus yang aneh kalau kita mau jujur sebenarnya, yang seharusnya mengingatkan saya bahwa kita berasal dari spesies yang sama, jaringan yang sama, masyarakat universal yang sama! Ambang dan ukuran memudar sampai ke titik yang saya tidak tahu lagi di mana yang berikutnya akan dimulai dan berakhir.
Memakai rumus Pascal, karena sekarang jarak mudah dijangkau, maka titik pusatlah yang bergerak. Tidak ada lagi batasan dan mungkin tidak ada lagi titik pusat. Lingkaran orang terdekat sedang mengalami pembubaran. Beberapa orang ingin memulihkannya dan menganutnya kembali. Namun, sebaliknya, beberapa lainnya memilih membuatnya menjadi relatif dan tidak memusingkannya lagi.
Datang dan mari berdiskusi tentang apa yang ideal menurut Anda: bagaimana Anda menetapkan batas kedekatan Anda? Seperti apa jadinya lingkaran pertemanan, keluarga dan tetangga Anda di era “pembatasan fisik” ini?