Zoom
Reservasi: https://bit.ly/IFIreservasi (WhatsApp)
Tema Fête de la Francophonie tahun ini adalah udara. Tahun ini adalah juga perayaan ke-50 tahun dari lembaga yang, jauh dari kata “mati” seperti yang diklaim beberapa orang, mendapatkan manfaat yang cukup besar dari para penuturnya di Afrika.
Dari tema tersebut lahirlah tajuk: “Frankofoni, Napas Kedua?” Kontribusi apa yang bisa bahasa Prancis dan masyarakat penuturnya berikan kepada dunia? Sebagai bahasa dan komunitas yang begitu kreatif dan hidup pada pertengahan kedua abad ke-20, apakah frankofoni masih memiliki masa depan di abad ke-21 ini?
Di luar persoalan mengenai audiens dari bahasa internasional ini, melampaui angka-angka yang mendeskripsikan pengaruhnya, kita dapat bertanya kepada diri kita sendiri mengenai: mengapa memilih bahasa Prancis sebagai bahasa kedua atau sebagai bahasa asing kita? Sebab, pertanyaan filosofis yang berkaitan dengan makna akan muncul: Apa, sih, makna memilih bahasa Prancis buat diri kita?
Kurang tepat bila kita menganggap bahwa mengadopsi suatu bahasa berarti sekadar memiliki sesuatu atau sebuah alat yang bisa dinyala-matikan (semacam saklar). Mengadopsi sebuah bahasa artinya mengadopsi dengan daya upaya sebuah sudut pandang mengenai segala hal dan menyatu dengan mode representasi tersebut. Akan tetapi, nilai-nilai mendasar apa yang melekat secara apriori pada bahasa Prancis dan yang tidak dapat dipisahkan dari penggunaannya?
Kami mengundang Anda untuk berdiskusi mengenai hal ini pada hari Rabu, 17 Maret pukul 19.00 di Zoom. Ajak semua orang yang Anda tahu mengenal bahasa ini (dari dekat ataupun jauh), hidup bersamanya, mengadopsinya atau justru menjauhinya. Duta Besar Prancis untuk Indonesia, sebagai anggota Organisasi Frankofoni Internasional (OIF), juga akan ikut hadir dan menjawab pertanyaan-pertanyaan Anda. Di sebuah kafe virtual, kita akan bersenang-senang mengobrol dan berbagi bahasa yang sama: bahasa akal sehat dan kebaikan.