Kecenderungan praktek seni rupa kontemporer untuk bersinggungan dengan berbagai isu konkret mendorong kerjasama dengan disiplin selain seni rupa. Bersama fasilitator Ardhana Riswarie dan moderator Yori Papilaya, Ngopi.3 akan mengangkat bagaimana praktek artistik kolektif menjembatani dirinya dengan berbagai disiplin. Seperti apakah dinamika kerjasama dalam kolektif yang memiliki anggota dengan latar belakang berbagai disiplin? Bagaimana kerjasama antar disiplin bisa menemukan kesepakatan? Sesi ini juga diikuti oleh Amanda Mita dari Labtek Indie dan Ferial Afiff dari Lifepatch dan RUCollective.
Rangkaian Ngopi dua bulan sekali adalah bagian dari Rubicon, sebuah inisiatif budaya oleh Goethe-Institut Bandung, Institut Français d’Indonésie Bandung dan Rakarsa Foundation yang berlangsung sepanjang tahun 2021. Ngopi berupaya untuk mengeksplorasi lebih jauh pengalaman kolaboratif seni / kreatif / aktivis dari para pelaku lokal dalam proses kreatifnya serta tantangan, kendala dan potensi yang ada untuk bekerja bersama dalam isu-isu terkini di kota Bandung. Terdiri dari sembilan sesi diskusi terbuka dengan gaya unconference, masing-masing Ngopi menyajikan pemicu diskusi – masukan dari pakar dan praktisi setempat – yang menghasilkan diskusi terbuka dan percakapan yang lancar dengan penonton-peserta.
Seri Ngopi akan menekankan tiga topik utama: identitas dan keragaman kolektif, lingkungan dan keberlanjutan, serta keadilan sosial dan pemberdayaan di ruang perkotaan kita bersama. Dengan percakapan informal namun mendalam ini, kami berusaha membangun landasan untuk tahap selanjutnya dari keseluruhan proyek.
Registrasi : bit.ly/ngopi_03
___
Rubicon adalah hasil kerja sama dengan Rakarsa Foundation, Goethe-Institut Bandung dan Institut Français d’Indonésie IFI Bandung, dan didukung oleh German-Franco Cultural Fund. Proyek ini terdiri dari serangkaian unconferences, hackathon, dan pameran pada Desember 2021.
Profil Pemantik:
Amanda Mita bekerja sebagai manajer program, peneliti UX, dan fasilitator Human Centered Design. Ia telah bekerja dengan berbagai perusahaan nasional dan internasional partner seperti Hivos, British Council, IIED, dan GIZ untuk proyek dengan berbagai topik seperti keberlangsungan pangan, citizen-driven cities, teknologi informasi dan komunikasi untuk masyarakat, dan tata kota. Ia tergabung dalam Labtek Indie.
Ferial Afiff adalah seniman yang mendalami tema sosial/lingkungan/sejarah/gender yang karyanya telah dipamerkan Indonesia dan internasional, diantaranya menjadi koleksi museum Seni Jeonbuk, Jeollabuk-do, Korea Selatan. Perhatiannya pada seni-sains-teknologi membuatnya tergabung dengan Lifepatch (2012)dan RUcollective (Random Union) (2020).