Pada tanggal 6 – 9 Desember, Institut français d’Indonésie memperbaharui kerja samanya yang telah telah memperbaharui kerjasama yang telah terjalin erat dengan ENA (Sekolah Nasional Administrasi) untuk menawarkan pelatihan khusus bagi pegawai negeri sipil Indonesia. Pelatihan ini difokuskan pada isu revolusi digital dan dampaknya terhadap pelayanan negara. Ini juga kedua kalinya pada tahun ini Institu français d’Indonésie bekerja sama dengan ENA, setelah pelatihan yang didedikasikan untuk perempuan dari kawasan ASEAN Juni lalu.
Selama empat hari, 14 pejabat negara berbagai kementerian(Kominfo, LAN, BRIN, Setneg, BSSN) dan eksekutif dari lembaga CIPS, serta 1 PNS asal Timor Timur, telah mengikuti kelas daring tentang tantangan digitalisasi pemerintahan dengan memanfaatkan kesempatan bertukar pikiran dengan aparatur sipil Prancis berpengalaman dari berbagai administrasi (Badan Nasional untuk Kohesi Wilayah, Badan Nasional Keamanan Siber, Kementerian Ekologi). Diskusi ini membahas contoh transformasi digital administrasi Prancis, layanan digital kepada warga, dan juga perlindungan data, blockchain, dan keamanan siber.
Tantangan, peluang, dan risiko yang muncul pada revolusi digital ini menembus batas negara dan merupakan masalah utama abad ke-21. Melalui kerja sama, pertukaran pengalaman dan berbagi solusi antara Prancis dan Indonesia, Uni Eropa dan ASEAN, ketigal hal ini dapat kita gunakan bersama-sama dalam memanfaatkan sumber daya digital dengan sebaik-baik dan semaksimalnya.