IFI Wijaya | Gratis
Kata “Alam, Manusia dan Zaman” dapat diartikan bahwa: Alam dimana Manusia berpijak dari Zaman ke Zaman” tentu memberikan banyak kumparan magnetik kode akustik yakni tentang kinerja dari keberadaan jagat raya ini. Sebagai perupa tentu akan memanfaatkan instrumen alam kehidupan sebagai bahasa visualnya, dari itu maka berlangsunglah proses penciptaan karya dengan menghadirkan makna-makna terhadap apa yang terpampang di alam raya ini untuk dapat memberikan arti kehidupan dan itu atas dasar emphirik mental maka menuntun instrument intelektualnya untuk kemudian mereproduksi serta mengkonversinya dengan kebaruan-kebaruan visual serta memunculkan ekspresi yang dalam ke dalam karyanya.
Maka agar makna-makna lebih tersampaikan sebagai arti secara filsafat akan mampu memberikan kebijakan-kebijakan demi berlangsungnya eksistensi dalam nilai kehidupan mendatang yang disesuaikan dengan Zamannya, Zaman akan terus berubah dari waktu kewaktu.
Alam, Manusia dan Zaman dipilih perupa sebagai tema pameran kali ini dengan tujuan untuk menandai peristiwa berkesenian melalui simbol-simbol makna dalam bahasa rupa yang dikonversi kedalam berbagai elemen medium dan kemampuan estetis kreatifitas untuk mengekpresikan gejolak jiwanya agar layak disimak masyarakat umum dan pecinta seni lainnya. Karya ini merupakan inspirasi untuk mendalami dan menghayati berbagai makna dari berbagai fenomena yang bergerak nyata dan menyusuri hulunya kalbu dan jiwa.
Pameran yang ke 4 ini diselenggarakan di IFI Wijaya Jakarta sebagai medium mediasi dan perjumpaan antar lintas bangsa dan negara, sehingga dengan demikian pengayaan atas nilai persatuan dan persahabatan itu terhadap gerak aliran kebudayaan seni rupa akan semakin terjalin dan berkembang secara meluas.